Harus berapa kali harus kuyakinkan dirimu, bahwa rindu yang mengalir dalam darahku hanyalah milikmu.
Tatapan lembut dan senyumanmulah yang selalu menggetarkan hatiku.
Memberikan arti cinta ini menjadi suasana yang tak kelabu.
Menjadikan hari-hariku penuh dengan nuansa rindu padamu, rindu yang sangat mendalam dariku untuk dirimu dan hatimu.
Tidak pernah terfikirkan olehku untuk meninggalkanmu, meninggalkan semua rasa yang hanya tertuju padamu.
Sayang,
sungguh sangat ingin aku erat-erat memelukmu.
Agar engkau tak bisa berpaling, berpaling dari hati dan perasaanku ini.
Sayang,
apakah perasaanmu sama dengan perasaanku?
apakah rindu yang selama ini mengalir dalam diriku untukmu, sama dengan rindu yang mengalir dalam dirimu untukku?
Kurasa begitu..
Memang benar, perasaan memang tidak bisa dibohongi, tidak bisa dipaksakan, dan tidak bisa dipungkiri.
Semua kebahagiaan senantiasa selalu hadir.
Datang membawa sebuah senyuman dan memberikan arti ketulusan.
Namun itulah dulu!
Iyaa, dulu sebelum kau tega sakiti aku, tega tuk biarkan aku pergi.
dan dulu sebelum kau membuatku terpuruk dalam derita, dan membuatku menangis dalam cerita.
yang sangat membuat perasaan ini menjadi kelabu, bertepuk sebelah tangan.
Sayang,
kini aku harus jujur padamu.
Jujur , ini sangat memberatkan hatiku, memberatkan semua perasaanku padamu.
Bukan karena aku tak sayang kepadamu, dan bukan karena aku tak cinta kepadamu.
Namun , inilah sebuah kenyataan.
Kenyataan pahit yang mencoba untuk memisahkan, memisahkan kasih sayang dan cinta diantara kita berdua.
Mungkin sekarang lebih tepatnya “Memisahkan kasih sayang dan cintaku untukmu”
Sebuah pertemuan yang dulu tergelar lewat alunan lagu, kini telah sirna sudah.
dan perpisahan kita membuat sebuah luka, sebuah luka yang amat teramat dalam.
Ibaratkan beningnya kaca menjadi kotor karena debu,
jernihnya air menjadi keruh karena sampah.
Itulah gambaran tentang hatiku, yang menjadi pedih karena perpisahan ini.
Sayang,
maafkan aku, maafkan segala salah dan khilaf ku.
Aku akan pergi untuk meninggalkanmu, meninggalkan semua cerita dan kenangan tentang kita,
mungkin juga meninggalkan semua cinta dan sayangku untukmu.
Aku yakin perpisahan ini adalah perpisahan termanis antara kita berdua.
Disini, aku akan selalu mendo’akan yang terbaik untukmu,
untuk hatimu, dan untuk semua kebahagiaanmu.
sayang,
walaupun disini aku tidak bisa bertatap muka denganmu, tidak bisa selalu menjagamu, dan tidak bisa berbagi canda tawa denganmu.
Namun, harus selalu kamu ingat, disini aku selalu merasakan apa yang kamu rasakan,
menangisi apa yang kamu tangisi, dan bahagia dengan apa yang membuat kamu bahagia.
Karena dihati, jiwa, dan ragaku ini, selalu dekat didekapan belaian indah hati, jiwa, dan ragamu.
Baik-baiklah disitu,
Seperti aku yang akan terus menunjukan bahwa aku selalu baik-baik saja disini.
Percayalah,
Kalau kamu memang tulang rusukku,
Kamu akan kembali pada pemiliknya,
Yaitu "AKU"
bagus
BalasHapusMantap jiwa nih yg bikin
BalasHapus