Kamis, 28 Juli 2016

Teruntuk Ayah dan IbuKu [Broken Home]

Ayah… Ibu… Mengapa kalian begitu tega menyuruhku untuk memilih satu diantara kalian? Bagaimana bisa aku memilih diantara kalian? Kenapa aku harus dipaksa untuk memilih sesuatu yang seharusnya bukan jadi pilihan?

Ayah… Ibu… Apakah kalian tidak menyadari kalau anakmu sudah beranjak dewasa? Kenapa karena hanya ada kebencian aku dipaksa untuk memihak? Bukankah aku terlahir dari buah cinta kalian?

Ayah… Ibu… Tidak adakah jalan lain yang lebih baik? Aku ini anakmu, perhatikan aku, sayangilah aku, aku tidak cukup kuat untuk menghadapi semua ini sendirian.

Ayah… Ibu… Dimanakah cinta kalian yang dulu? Apakah secepat ini cinta kalian pudar? Disaat kalian telah memiliki aku sebagai buah cinta dari kalian? Bukankah dulu kehadiranku sangat dinantikan oleh kalian?

Ayah… Ibu… Kasih tau aku apa yang harus aku lakukan ketika kalian berbeda pendapat? Saling melempar emosi? Apakah aku harus selalu diam dan menunduk menahan tangis?

Ayah… Ibu… Bisakah kalian sedikit mengerti tentang perasaanku? Apakah kalian tidak menyadari kalau semua ini sangat menyakitkan buat hatiku? Apakah aku harus berpura-pura tegar? Apa aku harus selalu berpura-pura tersenyum disaat hatiku sedih dengan kenyataan ini?

Ayah… Dimana sosok hebatmu yang pernah aku kenal dulu?

Ibu… Dimana syurga yang katanya ada dibawah telapak kakimu?

Ayah… Ibu… Bisakah kalian tidak egois? Mungkin aku memang terlihat biasa-biasa saja dengan apa yang terjadi dengan keluarga ini, tapi tidakkah kalian sadar kalau dibelakang kalian hatiku merasa teriris, hatiku menangis!

Ayah… Ibu… Apa yang harus aku jawab ketika teman-temanku menanyakan tentang hal ini? Apa aku harus berbohong menutupi semua aib didalam keluarga ini? Hatiku sedih ketika harus melihat kenyataan tentang keluarga teman-temanku yang harmonis, aku sangat iri saat aku berkunjung kerumah temanku dan melihat dengan nyata mereka bercanda dengan ayah dan ibunya.

Ayah… Ibu… Aku tidak pernah meminta yang lebih-lebih kok. Aku hanya menginginkan keberadaan kalian, kebersamaan kalian, dan menganggap aku ada buat kalian. Apa kalian tidak menyadari itu? Aku ini butuh kalian seperti anak-anak yang lain.

Ayah… Ibu… Cobalah hentikan sejenak kesibukanmu, sadarilah, aku sangat membutuhkan kasih sayang dan bimbingan terbaik dari kalian.

Ayah… Ibu… Apakah kalian tau kalau aku selalu merasa bingung ketika ada masalah? Aku harus lari dan bercerita ke siapa? Dan apakah kalian tau, tidak ada satu orang pun yang bisa kupercayai untuk sekedar berbagi kegundahan hatiku? Apakah kalian memahami itu semua? Apakah kalian selalu menganggap aku anak yang kuat? Kalian egois!

Ayah… Walaupun setiap hari kau mengacuhkanku, aku tetap tegak berdiri menahan sakit hati ini. Kau tetap akan selalu aku hormati sampai kapanpun.

Ibu… Aku tidak tau apa pekerjaanmu. Apapun itu, aku akan tetap berbakti kepadamu. Sebab kau yang melahirkanku kedunia ini, dan aku akan selalu tetap mencintaimu.

Ayah… Ibu… Sebagai anak, aku akan memaklumi apa yang terjadi. Tenanglah, jangan khawatirkan aku, aku anak yang tangguh!! Aku janji akan membahagiakan kalian. Walaupun kalian sudah berpisah, cintaku tetap untuk kalian.

Ayah… Ibu… Terimakasih atas pelajaran hidup ini. Aku janji, walaupun tanpa kasih sayang yang utuh dari kalian berdua, aku pasti bisa sukses dan kelak aku akan pastikan anak-anakku tidak akan merasakan apa yang aku rasakan saat ini.

2 komentar: